Masyarakat
Masyarakat Kota Banjarmasin secara garis besar terdiri dari 2
(dua) kelompok yaitu: Masyarakat Pribumi dan Pendatang.
Kaum pribumi adalah suku Banjar yang merupakan mayoritas
dari total penduduk provinsi Kalimantan Selatan . Suku Banjar
terdiri dari Suku Banjar Pahuluan dan Suku Banjar Batang
Banyu. Kaum Pendatang terdiri dari suku Jawa, Madura,
Bajau, Bugis, Cina dan Arab. Budaya dan tradisi orang Banjar
adalah asil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut
dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagangArab dan Persia.
Banjarmasin yang berpenduduk sekitar 615.570 jiwa dikenal taat pada ajaran agama. Sebagaimana
agama yang diakui di Indonesia, semua agama ada di Banjarmasin seperti Islam, Budha, Hindu, Katolik,
Protestan, daan Khong Hu Tsu. Agama yang pemeluknya terbesar di sini adalah agama Islam. Pengaruh
agama Islam di Kota Banjarmasin sangat kuat terhadap segala aspek kehidupan social dan budaya
masyarakat termasuk bidang ekonomi, hukum, dan politik. Oleh karena itu, sikap dan persepsi
masyarakat terhadap berbagai masalah sangat ditentukan oleh pendekatan-pendekatan Islami –yang
menjadi pedoman peri kehidupan pemeluknya. Hal ini Ditandai dengan banyaknya langgar (mushalla)
serta Mesjid yang sangat ,mudah dijumpai seluruh pelosok kota. Sendi – sendi islami juga tercermin
dengan banyaknya acara bernuansa islami seperti meriahnya peringatan hari hari besar islam, Maulid
Nabi Muhammad SAW dan semaraknya Pasar Wadai Ramadhan. Walaupun Islam menjadi mayaoritas di
Kota ini, akan tetapi toleransi antar umat beragama tetap terjalin dengan harmonis. Ini ditunjukkan
dengan tidak pernah adanya konflik yang bernuansa agama di Kota ini.
(dua) kelompok yaitu: Masyarakat Pribumi dan Pendatang.
Kaum pribumi adalah suku Banjar yang merupakan mayoritas
dari total penduduk provinsi Kalimantan Selatan . Suku Banjar
terdiri dari Suku Banjar Pahuluan dan Suku Banjar Batang
Banyu. Kaum Pendatang terdiri dari suku Jawa, Madura,
Bajau, Bugis, Cina dan Arab. Budaya dan tradisi orang Banjar
adalah asil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut
dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagangArab dan Persia.
Banjarmasin yang berpenduduk sekitar 615.570 jiwa dikenal taat pada ajaran agama. Sebagaimana
agama yang diakui di Indonesia, semua agama ada di Banjarmasin seperti Islam, Budha, Hindu, Katolik,
Protestan, daan Khong Hu Tsu. Agama yang pemeluknya terbesar di sini adalah agama Islam. Pengaruh
agama Islam di Kota Banjarmasin sangat kuat terhadap segala aspek kehidupan social dan budaya
masyarakat termasuk bidang ekonomi, hukum, dan politik. Oleh karena itu, sikap dan persepsi
masyarakat terhadap berbagai masalah sangat ditentukan oleh pendekatan-pendekatan Islami –yang
menjadi pedoman peri kehidupan pemeluknya. Hal ini Ditandai dengan banyaknya langgar (mushalla)
serta Mesjid yang sangat ,mudah dijumpai seluruh pelosok kota. Sendi – sendi islami juga tercermin
dengan banyaknya acara bernuansa islami seperti meriahnya peringatan hari hari besar islam, Maulid
Nabi Muhammad SAW dan semaraknya Pasar Wadai Ramadhan. Walaupun Islam menjadi mayaoritas di
Kota ini, akan tetapi toleransi antar umat beragama tetap terjalin dengan harmonis. Ini ditunjukkan
dengan tidak pernah adanya konflik yang bernuansa agama di Kota ini.