Kubah Surgi Mufti
Tuan Guru H. Surgi Mufti atau Mufti Jamaluddin adalah cicit Al-Banjari dari
garis istri beliau yang keenam, bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha
(seorang bangsawan Kerajaan Banjar). Silsilah Tuan Guru Surgi Mufti ini
adalah: Mufti Jamaluddin bin Zalekha binti Pangeran Mufti H. Ahmad bin
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Semasa hidupnya, Tuan Guru H. Surgi Mufti dikenal sebagai seorang
ulama besar yang pemurah, ramah-tamah, dan disegani oleh semua
kalangan, termasuk oleh Belanda. Banyak orang-orang yang belajar dan
menuntut ilmu kepada beliau. Beliau ini menurut Abu Daudi, diangkat menjadi
mufti oleh pemerintah Belanda dan berkedudukan di Banjarmasin pada tahun 1896. Beliau wafat pada
tanggal 8 Muharram 1348 H (1902) dan dimakamkan di depan rumah beliau di Jalan Masjid Jami
Banjarmasin.[25] Oleh Pemerintah, makam beliau kemudian ditetapkan sebagai salah satu peninggalan
dan cagar budaya yang dilindungi,[26] hingga sekarang dikenal oleh masyarakat Banjar dengan nama
“Kubah Sungai Jingah”. Gelar beliau juga diabadikan menjadi nama satu kelurahan dalam wilayah
Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni Kelurahan Surgi Mufti.
garis istri beliau yang keenam, bernama Ratu Aminah binti Pangeran Thaha
(seorang bangsawan Kerajaan Banjar). Silsilah Tuan Guru Surgi Mufti ini
adalah: Mufti Jamaluddin bin Zalekha binti Pangeran Mufti H. Ahmad bin
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Semasa hidupnya, Tuan Guru H. Surgi Mufti dikenal sebagai seorang
ulama besar yang pemurah, ramah-tamah, dan disegani oleh semua
kalangan, termasuk oleh Belanda. Banyak orang-orang yang belajar dan
menuntut ilmu kepada beliau. Beliau ini menurut Abu Daudi, diangkat menjadi
mufti oleh pemerintah Belanda dan berkedudukan di Banjarmasin pada tahun 1896. Beliau wafat pada
tanggal 8 Muharram 1348 H (1902) dan dimakamkan di depan rumah beliau di Jalan Masjid Jami
Banjarmasin.[25] Oleh Pemerintah, makam beliau kemudian ditetapkan sebagai salah satu peninggalan
dan cagar budaya yang dilindungi,[26] hingga sekarang dikenal oleh masyarakat Banjar dengan nama
“Kubah Sungai Jingah”. Gelar beliau juga diabadikan menjadi nama satu kelurahan dalam wilayah
Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni Kelurahan Surgi Mufti.
Cungkup makam dari ulama Haji Jamaluddin (Surgi Mufti) di Banjarmasin Kubah berasal dari
bahasa Arab "qubbah" yaitu cungkup makam. Makam ini terdapat di Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan
Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.